Pengalaman Top Up Saldo Brizzi BRI dengan BRImo dan LinkAja
Brizzi BRI masuk dalam kategori uang digital yang dikeluarkan oleh bank BRI khusus untuk pembayaran non tunai tol. Sebetulnya fungsi lain dari Brizzi hampir mirip untuk bayar tol, pada intinya semua merchant BRI yang sudah menggunakan Brizzi dapat di bayar dengan kartu tersebut. Umumnya diketahui kartu ini memang hanya untuk membayar biaya tol saja.
Saya sebetulnya orang yang jarang bepergian dan terutaman jarang menggunakan jalan tol. Sesekali kadang menggunakan tol saat bepergian jarak jauh terutama saat ke Surabaya atau ke Jakarta. Saya akan membagikan pengalaman top up saldo Brizzi dengan dua cara yaitu menggunakan aplikasi BRImo dan menggunakan LinkAja.
Aplikasi BRImo adalah aplikasi resmi yang dikeluarkan oleh bank BRI dimana fungsinya mirip dengan internet banking bedanya adalah tidak dibutuhkan token jadi sangat praktis dalam mentransfer uang maupun melakukan pembayaran lainnya.
Logikanya jika topup saldo Brizzi BRI - dimana kartu ini juga dimiliki oleh bank BRI - menggunakan BRImo prosesnya lancar-lancar saja tapi pada kenyatannya tidak. Setelah proses top up selesai saldo rekening BRI akan terpotong tapi saldo Brizzi masih tidak bertambah. Panik pastinya karena kebetulan proses top up di lakukan di dalam tol dalam perjalanan.
Kebetulan di rest area terdekat tidak ditemukan ATM sama sekali dan coba melakukan top up ke mini market dan ternyata masalahnya adalah uang dalam status pending. Jadi jika proses top up sukses dalam artian sudah terpotong tapi saldo tidak masuk artinya cuma pending saja. Solusinya adalah silakan ke mini matket terdekat minta untuk di update atau aktivasi saldo brizzi. Prosesnya kartu cukup digesek saja di mesin EDC lalu di update maka akan otomatis saldo masuk.
Pengalama kedua adalah top up via LinkAja. Seperti diketahui aplikasi LinkAja dimiliki oleh BUMN dan BRI juga masuk dalam kategori BUMN. Proses top up saldo Brizzi dengan LinkAja sekali lagi juga gagal dan masalahnya juga sama saldo pending. Untuk kasus ini sado Brizzi masih tersisa untuk beberapa ruas tol jadi masih bisa mencari ATM terdekat atau di rest area dan kebetulan ketemu juga mini market (indomaret). Prosesnya juga sama minta kepada petugas atau kasir indomaret untuk mengupdate atau aktivasi kartu bilang saja top up gagal saldo terpending. Penjelasannya seperti pada gambar dibawah ini transaksi sukses tapi saldo Brizzi tidak masuk.
Cara top up paling gampang dan pasti sukses adalah di mini market atau via ATM. Cara ini memang tidak terlalu praktis menginggat rest area dalam tol jaraknya cukup jauh sekitar 10 Km. Mau tidak mau memang seperti ini. Dizaman sudah serba praktis seperti ini ternyata layanan bank masih tidak sebagus seperti dugaan kita.
Saya pribadi memang agak tidak rekomendet dengan BRI karena layanan mereka dalam beberapa hal memang tidak praktis. Salah satu contohnya adalah pengantian kartu ATM yang sudah kadalursa harus di lakukan di cabang pembukaan rekening atau ke cabang pusat sesuai tempat tinggal / domisili. Tidak semua cabang melayani pergantian kartu kadaluarsa. Ribet memang berurusan dengan bank yang satu ini dan sepertinya layanan ini juga tidak akan segera diprakatiskan.
Jika ada yang betanya kenapa masih memakai bank ini karena saya butuhkan untuk transkasi pembayaran online shop milik saya jadi mau tidak mau memang membuka bank ini demi pelayanan ke pelanggana saja.